The Fault in Our Stars

You don’t get to choose if you get hurt in this world, old man but you do have some say in who hurts you. I like my choice. I hope she likes her. - Augustus

Film remaja yang diperani oleh Shailene Woodley sebagai Hazel Grace Landcaster dan Ansel Egort sebagai Augustus Water. Kisah ini menceritakan, mereka yang mengidap kanker, yang hanya tinggal menunggu ajal kematian.

Hazel Grace, berumur enam belas tahun dan mengidap kanker tiroid yang sudah metastasis ke paru-paru sehingga kemanapun dia pergi dia harus mengeret-ngeret tangki oksigen. Ibunya menganggap kalau Hazel mulai depresi (efek samping sekarat), selalu saja di rumah sehingga dia menginginkan Hazel bergabung dalam Support Group atau kelompok penyemangat penderita kanker yang berada di belakang gereja agar Hazel mempunyai banyak teman. 

Di sana dia berkenalan dengan penderita kanker lainnya dan saling memperkenalkan diri: nama, usia, diagnosis dan bagaimana kabarnya. Salah satunya adalah Isaac, cowok kerempeng berwajah muram dengan rambut pirang lurus yang menyapu sebelah matanya. Dia mengidap kanker mata yang sangat langka, sebelah matanya sudah diambil ketika masih kecil, yang selalu di tutupi dengan rambutnya. Dia menggunakan kacamata tebal yang membuat matanya tampak besar secara tidak alami, dia bercerita kalau mengalami kekambuhan bisa membuat sisa matanya dalam bahaya besar. Film ini memiliki banyak sekali pesan yang disampaikan. 

Bagi para remaja, film ini begitu romantis. Bahkan banyak yang bilang “siapkan tissue saat menonton film ini”. Memang sangat membuat terharu, para penonton dibuat berada diposisi mereka.Sosok Augustus yang humoris, penyayang, pengertian, membuat hidup Hazel berbeda. Hazel menjadi periang dan ia menjadi mengerti apa makna dari kehidupan ini sebenarnya.

I wanted to know that he would be okay if I died. I wanted to not be a grenade, to not be a malevolent force in the lives of people I loved. - John Green, The Fault in Our Stars