5 Info Tentang Bencana Banjir di Medan
Bencana banjir di Medan menjadi salah satu bencana alam yang tengah menjadi sorotan di Indonesia. Bencana tersebut melanda di berbagai titik dan membuat puluhan ribu warga terdampak. Dampaknya, menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat maupun pemerintah daerah.
Bencana
Banjir di Medan Memberikan Banyak Dampak Bagi Masyarakat
Berikut akan kita bahas lebih lanjut
mengenai bencana banjir yang terjadi di Medan, mulai dari penyebab hingga
dampaknya.
1. Penyebab Banjir
Banjir di Medan terjadi karena
turunnya hujan lebat sejak Rabu malam hingga menyebabkan sungai-sungai besar
meluap seperti Sungai Belawan, Sungai Babura, dan Sunga Deli. Pada hari Kamis
(27/11/2025), banjir mulai menggenangi rumah warga dan sejumlah ruas jalan.
Dampaknya, ratusan kendaraan terjebak dan aktivitas warga lumpuh.
Bencana banjir ini pun merendam cukup
banyak wilayah, setidaknya hingga 21 kecamatan. Hanya ada 2 kecamatan yang
tidak terendam yaitu Medan Perjuangan dan Medan Area.
Lebih dari 200 rumah warga terendam
air dengan ketinggian hampir 2 meter. Karena itu, warga terpaksa meninggalkan
rumah dan melakukan evakuasi dengan rakit dan perahu.
2.
Sebanyak 85.591 Warga Mengungsi
Akibat bencana tersebut, 85.591 warga
dari berbagai kalangan usia harus mengungsi ke 305 lokasi, di antaranya yaitu
kantor camat, kantor lurah, hingga rumah ibadah. Pemko Medan bersama masyarakat
juga mendirikan sebanyak 158 dapur umum untuk memastikan warga mendapatkan
kebutuhan pangan harian yang cukup dan layak.
3.
Terdapat 7 Korban Jiwa
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu
Waas, menyatakan bahwa dalam bencana banjir di Medan terdapat 7 korban tewas.
Dalam keterangannya, ia juga menyebut kebanyakan korban jiwa tersebut berasal
dari kalangan lansia. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci mengenai siapa
saja korban jiwa tersebut dan dari mana mereka berasal.
Samsul Bahari, Kepala Lingkungan IX
Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, juga menyatakan bahwa terdapat 2
warganya yang menjadi korban jiwa. Salah satunya adalah laki-laki berusia 65
tahun yang meninggal di mushola saat subuh, sedangkan korban jiwa lainnya
meninggal saat berada di lingkungan lain.
4.
Alami Kelangkaan BBM dan Gangguan Listrik
Di tengah banjir yang melanda, muncul
juga masalah listrik dan kelangkaan BBM. Pihak PLN melaporkan bahwa terdapat
lima gardu induk yang terendam air, sehingga menyebabkan listrik padam di Medan
bagian utara. Namun, timnya segera bergerak untuk mengatasi masalah yang
terjadi, sehingga perlahan-lahan listrik mulai membaik.
Untuk kelangkaan BBM selama bencana
banjir di Medan, Pertamina menyebut hal tersebut terjadi karena terhalangnya
distribusi BBM. Pihaknya menyatakan bahwa kapal pengangkut BBM tidak bisa
berlabuh tepat waktu karena adanya angin kencang di Belawan dan Labuhan.
Kelangkaan BBM tersebut pun menyebabkan antrian warga mengular.
5.
Bantuan Mulai Disalurkan
Mengetahui dampak banjir yang cukup
parah dan banyak warga yang menjadi korban, bantuan pun mulai diturunkan.
Contohnya yaitu Yayasan Hati Emas Indonesia bersama DPD Gerindra Sumatera Utara
yang menunjukkan kepedulian dengan memberikan bantuan berupa makanan untuk para
pengungsi di Jalan Karya, Kelurahan Sei Agul, Medan Barat.
Bantuan lainnya datang dari
Kementerian Pekerjaan Umum melalui programnya yang bernama PU Peduli. Lalu, ada
bantuan dari PLN Icon Plus, Kejaksaan Negeri Kejari Belawan, BCA, PAC Pemuda
Pancasila Kecamatan Hamparan Perak, Arista Group, Baznas, Alfamidi, Jamkrindo,
dan masih banyak lagi. Semuanya memberikan bantuan untuk meringankan beban para
korban.
Bencana banjir di Medan tentu menjadi
duka tersendiri bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Harapannya, warga bisa
segera mendapat bantuan dan Medan kembali pulih seperti semula.
Reviewed by JDLines
on
17.16.00
Rating:
.jpg)


.png)

.png)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar