Top Ad unit 728 × 90

News Ticker

recent

Komunitas StreetStage memberikan dampak positif untuk para penari di Jakarta

Jakarta, 14 September 2025  - Penampilan gemilang dari dua tim penari muda berbakat, KidzKrew dan Nonaspark, berhasil menciptakan momen yang tak terlupakan. Walau berasal dari latar belakang dengan keterbatasan ekonomi, mereka berhasil menampilkan tarian terbaik di panggung Gigi Art of Dance Studio yang berlokasi di Jakarta Selatan.

Komunitas Streetstage


Dengan gerakan yang sangat cepat dan lincah, pertunjukan mereka sukses membuat penonton terkesima. Acara ini bukan hanya menjadi ajang unjuk gigi, tetapi juga bukti nyata bahwa semangat dan kerja keras akan membuahkan hasil luar biasa.

Di balik sorotan panggung, terdapat sosok penting yang menjadi kunci kesuksesan para penari muda ini. Ia adalah Kay Satria Hartono, seorang remaja yang berhasil memberdayakan minat dan bakat para penari hingga mampu tampil berani dan memukau di hadapan publik.


kay satria hartono


Disela kesibukannya sekolah dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler, remaja yang menyukai tarian genre hiphop dan juga memimpin Dance Club di sekolahnya ini membuat sebuah komunitas bernama Streetstage yang merupakan sebuah wadah sosial yang memiliki kepedulian untuk memberikan pelatihan menari (tingkat kompetitif) bagi anak-anak yang tidak mempunyai kesempatan dana, fasilitas, dan dukungan orang tua atau keluarga. (StreetStage = Kesempatan x Kemauan x Kepercayaan Diri).  Bercermin dari kepopuleran kultur K-Pop di Indonesia, terutama dengan popularitas film K-Pop Demon Hunters baru-baru ini, Kay percaya bahwa banyak minat terhadap K-pop yang tenggelam dan tidak tersalurkan karena berbagai kendala.


komunitas streetstage



Wadah komunitas yang dibangun di pertengahan tahun 2025 ini juga dibuat karena merasa terdorong dengan adanya studi terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia yang menyebutkan, mayoritas remaja di 146 negara  tidak cukup aktivitas fisik sehingga membahayakan pertumbuhan dan kesehatan mereka saat ini dan di masa depan. Di Indonesia sendiri, jumlah anak yang tidak memenuhi standar aktivitas fisik ini 86,4%, yang berarti di bawah rata-rata global.  Di sisi lain, “saya mengamati dance masih belum banyak fasilitas apalagi dukungan sosial di masyarakat Indonesia.  Saya yakin banyak anak muda berminat di bidang dance tapi tidak tahu bagaimana mengembangkan dan menyalurkannya.”  Di sisi lain, dia melihat banyak anak mengikuti kegiatan belajar tarian tradisional karena “dipaksa” orang tua sebagai kegiatan extra school dan belum tentu di genre yang sesuai minat anaknya.


Dari angle lain, Kay terinspirasi dengan pengalaman internshipnya di YCAB Foundation (Yayasan Cinta Anak Bangsa) dimana dia mendapat kesempatan terlibat di beberapa kegiatan terkait dengan tema children empowerment.  Namun yang tidak didapati adalah kegiatan modern dance. Sebagai pembandingan, banyak acara dan program seputar olahraga, masak, melukis, menjahit, dsb.


kay satria hartono latihan dance



Dengan pengalamannya terlibat di berbagai club dengan berbagai jenis dance yang berbeda Kay yakin bahwa modern dance merupakan platform yang potensial untuk melatih individu berbagai macam ketrampilan, disiplin, kekuatan fisik, mental strength dsb.—semuanya merupakan skill yang krusial terutama untuk perkembangan anak-anak/remaja, bisa jadi sama pentingnya dengan isyu-isyu anak lainnya seperti stunting.


Komunitas StreetStage ini memiliki misi khusus: mencari bakat-bakat potensial yang akan dilatih secara intensif agar bisa tampil percaya diri di atas panggung. Pencarian kandidat berhasil menjaring dua tim berbakat dari dua yayasan panti asuhan di Jakarta, yaitu Yayasan Pondok Kasih Mandiri dan Yayasan Amal Mulia Indonesia. Anak-anak dari kedua yayasan ini menunjukkan komitmen dan talenta luar biasa yang siap dikembangkan. 

Melalui proses seleksi inisial bertahap selama 2 minggu, komunitas ini menjalani pelatihan intensif selama lebih dari dua bulan, dari pertengahan Juni hingga akhir Agustus 2025. Latihan keras ini bertujuan mempersiapkan mereka agar siap tampil maksimal di atas panggung, secara teknis dan juga mental.  Program ini sengaja memanfaatkan masa liburan sekolah, sehingga timing tersebut menjadi liburan yang produktif.

Menurut Kay Hartono, materi pelatihan mencakup berbagai aspek esensial dalam seni tari. Anak-anak tidak hanya diajarkan dasar-dasar menari, tetapi juga mendalami sejarah dan budaya hip-hop. Selain itu, mereka dilatih untuk menguasai koreografi, teknik pernapasan, sinkronisasi gerakan dan ekspresi wajah guna memberikan penampilan terbaik.

Mengapa hip hop?  “Karena hip hop genre-nya bebas, ekspresif, full power, dan juga sebetulnya sangat populer dengan trend K pop di Indonesia beberapa tahun belakangan ini,” ujar perempuan yang masih duduk di bangku sekolah kelas 12 di Jakarta Intercultural  School.

kay satria hartono latihan dance


Dari rangkaian proses pelatihan selama 15 kali dalam 2 bulan ini, Street Stage berhasil membentuk dan mengembangkan dua tim penari. Tim pertama namanya Nonaspark, beranggotakan empat remaja wanita usia SMA. Sementara itu, tim kedua, KidzKrew, terdiri dari enam anak-anak usia antara SD hingga SMP.  Kedua tim ini tidak hanya sekadar berlatih intensif, tapi juga mempersiapkan diri untuk panggung-panggung kompetisi di Jakarta.

Pada 8 Agustus 2025, tim Nonaspark memulai debut mereka di kompetisi yang diselenggarakan oleh DOSS Mega Store di Atrium Ratu Plaza. Selanjutnya, pada 24 Agustus 2025, kedua tim, baik KidzKrew maupun Nonaspark, tampil dalam acara "Merdek-Kids Dance Party" yang diadakan oleh Dance Life di Aeon Mall Tanjung Barat.

StreetStage tampil di DOSS

Puncak dari rangkaian acara ini berlangsung di tanggal 14 September, berkolaborasi dengan Gigi Art of Dance Studio dan modern dance crew dari JIS yang bernama SEPTA.

Gigi Art of Dance Studio adalah sebuah studio tari yang didirikan oleh Gianti Giadi di tahun 2009.  Studio ini telah sering berpartisipasi aktif di kompetisi dalam dan luar negeri.

Dalam event “collaboration showcase” ini, turut tampil anak-anak disabilitas yang tidak kalah memukau dengan keberanian mereka memanggung.  “Inklusi dengan tim GStar ini sejalan dengan misi StreetStage yaitu memberikan kesempatan panggung bagi siapa saja yang memang mau, mereka pasti bisa.  The stage is yours sesuai motto dari StreetStage,” disebutkan oleh Kay dengan penuh penekanan.

Streetstage x GStar komunitas

Para dancer dari berbagai grup berpartisipasi dalam workshop bersama, serta ada sesi insightful sharing yang bertujuan mendorong pertumbuhan dan perkembangan mereka di masa depan. Kegiatan ini menegaskan bahwa tujuan utama mereka bukan hanya sekadar tampil, melainkan juga membangun komunitas yang suportif dan inspiratif, yang bisa mengembangkan kepercayaan diri dan kepemimpinan diri.  Supervisor dari Yayasan Amal Mulia, ibu Sifa Nur Ribkah mengamini dengan pengamatannya:  “Pertama, saya melihat adik-adik ini merasa bakatnya diapresiasi, sebelumnya mereka ada kesulitan, yang istilahnya kebal motivasi. Mereka merasa kesempatan baik itu tidak mungkin lah datang ke mereka.  Kedua,  dengan StreetStage adik-adik tidak hanya asal aktivitas, tapi sekarang ada tujuannya.”

StreetStage Volume. I Final Showcase menandai lulusan batch pertama pada summer 2025, dan akan berlanjut ke Volume II pada tahun berikutnya. Member terpilih yang paling berminat melanjutkan aktivitas dance akan mendapat beasiswa paket workshop di studio mitra StreetStage.

Komunitas StreetStage memberikan dampak positif untuk para penari di Jakarta Reviewed by JDLines on 10.44.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by JDlines.com © 2014 - 2023
Powered By JD

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.